IDENTIFIKASI KAYU INDONESIA
|
|
Nama komersil | Medang |
Nama daerah | Madang, mdang, perawas, huru, tubulo |
Nama negara lain | Cinnamomum spp ; teja (Malaysia, Serawak); C. parthenoxylon : keplah wnagi (Serawak); ki-sereh (UK, USA, France, Spain, Italy, Netherland, German); D. caesia: hoeroe kacang (UK, USA, Netherland, German); medang (France, Spain); L. odorifera : batikuling suratan (Philippines) |
Nama botanis | Litsea spp, Dehaasia spp, Cinnamomum spp |
Famili | Lauraceae |
Daerah penyebaran | Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua |
Arsitektur pohon | Tinggi mencapai 35 m, panjang bebas cabang 10 – 20 m, diameter dapat mencapai 100 cm, banir sampai 2 m. Batang pada umumnya berdiri tegak, berbentuk silindris, kulit luar warna kelabu, kelabu-coklat, coklat merah sampai merah tua, kadang-kadang beralur dangkal atau mengelupas kecil-kecil. |
Gambar pohon / Tree figure | Litsea bancana Boerl (pigure-1) Cinnamomum subavenium Miq (pigure-2) Litsea firma Hook. f (pigure-3) |
Gambar kayu teras / Heartwood figure, Litsea sp | |
Warna kayu | Kayu teras berwarna coklat merah kekuning-kuningan sampai keabu-abuan. Kayu gubal pada umumnya berwarna putih atau kuning muda dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras. |
Tekstur | Agak halus dan agak kasar |
Arah serat | Lurus, agak bergelombang dan berpadu |
Kesan raba | Agak licin sampai licin |
Berat jenis kering udara – Maksimum – Minimum – Rata-rata |
0,85 |
Keterawetan | Kayu teras sukar diawtkan dan kayu gubal mudah ditembusi zat pengawet |
Kelas awet | III-V |
Kelas kuat | II-V |
Kembang susut | Kecil |
Daya retak | Rendah |
Kekerasan | Lunak agak keras |
Sifat pengerjaan | Mudah dikerjakan kecuali beberapa jenis yang mengandung silika. |
Pengeringan | Mudah dikeringkan tanpa cacat yang berarti |
Tempat tumbuh | Tmbuh pada daratan kering, di daerah yang banyak hujan pada ketinggian 100 – 1200 m dpl. |
Kegunaan | Papan, tiang, balok |